Alhamdulillah.....tahun ini masih kebanjiran order. Padahal sudah proklamir kan diri, puasa tahun ini mau libur dulu buat kue kering. Tapi kata suami, rezeki itu bisa lewat mana saja. Ketika Alloh SWT berkehendak ya tetap rezeki itu sampai ke saya. Karena masih punya baby 13 month wah lagi gak bisa diam, makanya berusaha gak menyalakan oven gas.
Bolu kampung ini yang ngehits di kampung saya. Entah mengapa di sebut bolu kampung. Mungkin karena bahan nya sederhana memakai santan dan minyak lalu proses nya hanya di kukus. Kalau di panggang trus menggunakan margarine dan mentega nama nya cake. Yah beda daerah beda nama beda juga kebiasaan.
Bahan nya sederhana menurut saya namun kesulitan nya cukup tinggi. Karena tidak menggunakan emulsifier kimia,baking powder atau soda kue, jadi telur yang digunakan harus masih segar. Saya kalau ada pesanan bolu ini berusaha beli telur di grosir, minta yang baru datang. Sebetulnya untuk pembuatan bolu kukus apa pun proses pengukusan memegang peran yang gak kalah sangat penting. Butuh uap air panas banyak dan api sedang.
Ini resep saya dapatkan di buku resep Saji terbitan gramedia. Judul resep nya sih Putu Ayu, namun saya modifikasi untuk adonan yang bisa di taruh di loyang tulban. Hari selasa,30 mei 2016 saya up load di group NCC niat nya hanya berbagi. Tread panjang yang menanyakan koq bisa tanpa bahan pengembang koq bisa montok kue nya. Kalau pakai santan instan bisa gak. Kunci sukses nya hanya di telur segar, proses mencampur santan dan minyak ke adonan dan proses pengukusan.
Saya lebih suka memarut kelapa segar untuk menghasilkan santan di banding menggunakan santan instan. Kenapa harus di masak sampai tanak....supaya kue tahan 3 hari,walau tanpa pengawet. Kalau santan di masak ada aroma gurih menurut saya.
Ini saya variasi kan dengan menambahkan coklat dark bubuk dan pasta mocca. Biasanya yang pesan rasa pandan. Mungkin bosan makanya saya trial and error sendiri. Alhamdulillah yang pesan suka dengan variant rasa baru.
Yang ingin mencoba ini saya share resep nya
Bahan bahan
5 butir telur segar,kalau di pecahkan masih kental
2 butir kuning telur pengganti emulsifier
180 gr gula pasir
150 gr tepung terigu(saya pakai segitiga biru)
4 sdm Santan kental,dari 1/2 butir kelapa parut ambil santan nya 4sdm masak sampai tanak ya...
2 sdm minyak goreng
Garam 1/4 sdt
Coklat dark bubuk 1 sdt
Pasta mocca 3 tetes
Cara membuat
Aduk telur bersama gula menggunakan mikser sampai adonan kental. Bila wisk mikser di angkat adonan tidak menetes.
Matikan mikser dan mulai panaskan dandang pengukus. Supaya ketika di kukus dandang sudah penuh uap air panas. Sehingga kue bisa mengembang maksimal.
Masukkan terigu sambil di ayak, aduk sampai rata ya...mengaduk cukup dengan spatula.
Masukkan santan dan minyak secara bergantian. Nah proses inilah yang paling sulit karena bila tidak tercampur rata, ketika di kukus santan dan minyak akan turun di dasar loyang dan berakhir dengan kue yang bantet.
Masukkan garam,aduk sampai rata.
Ambil 4 spatula adonan putih. Sisihkan dulu.
Sisa adonan beri coklat dark bubuk sambil di ayak bergantian dengan pasta mocca.
Siapkan loyang diameter 20 cm. Oles semua permukaan loyang dengan minyak goreng.
Tuang adonan coklat sebagian. Lalu adonan putih sebagian. Masukkan sisa adonan coklat semua nya. Lalu terakhir sisa adonan putih. Ambil sumpit lalu buat pola diatas adonan.
Hempaskan loyang secara perlahan sehingga buih buih di atas adonan hilang. Nanti permukaan kue bisa mulus.
Kukus selama 20 menit, jangan lupa lapisi tutup dandang dengan serbet bila ngukus nya tidak pakai klakat.
Sudah hangat keluarkan dari loyang. Hati hati ya.....supaya pinggiran kue tidak cacat.
Siap di santap.
Alhamdulillah yang pesan minta di potongkan supaya gak repot tinggal di sajikan di atas piring. Ini penampakan nya hmmm...mirip marmer cake ya. 1 loyang dapet 24 potong untuk loyang tulban ukuran 20 cm. Motif nya bisa sampai bawah kue.
Saran
Adonan ini tidak bisa antri karena tanpa emulsifier kimia,baking powder dan soda kue. Siapkan bahan semua,timbang satu satu. Kocok 1 resep,matikan mikser mulai panaskan dandang. Begitu seterusnya. Fokus gak bisa di tinggal tinggal.
Silahkan mencoba semoga sukses dan happy baking dari kampung saya, Tutugan,Cihanjuang Rahayu Kab. Bandung Barat.
Semoga barokah untuk saya dan barokah untuk yang mencoba nya,Aamiin.